: :

Cari Blog Ini

Selasa, 17 Juni 2014

Mengungkap Hadis palsu tentang Bulan Sya'ban

Mungkin ketika kita memasukki bulan Sya'ban, kita akan banyak mendapatkan sms tentang keutamaan-keutamaan bulan Sya'ban mulai dari puasa sya'ban,malam nisyfu sya;ban, bahkan tentang pahala mengingatkan sesama muslim tentang kehadiranya.
Tapi, tau kah anda, bahwa ada banyak sekali hadits-hadits palsu yang mengatas namakan baginda Rasulullah SAW. Padahal jelas-jelas hukumnya adalah Haram. 


Seperti contoh : 
"Barangsiapa yang mengingatkan sesama kita tentang kedatangan bulan (Sya'ban) ini, maka haram baginya api neraka." <-- Hadis ini tidak sahih.
Coba kita gali sedikit demi sedikit, apakah hadits tersebut masuk akal ???
Menurut mimin she itu GAK MASUK AKAL, mengapa ??? karena nama mungkin Allah mengharamkan Api Neraka kepada orang yang hanya mengingatkan kedatangan bulan Sya'ban ? Jika, anda mengatakan hadits tersebut termasuk hadits shahih, anda termasuk kaum yang berdusta atas nabi Muhammad SAW. sebagaimana dalam hadits

Berkata Syaikh al-Albani,

Bersabda Rasulullah saw.:

من كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار

"Barangsiapa berdusta ke atasku (dalam hadis-hadisku) secara sengaja, maka hendaklah dia menempatkan dirinya di dalam api neraka. " (HR Ashabu-s-Sunan dan Ashabu-s-Shahah).

Kalaupun mereka tidak secara langsung mendustakan hadis-hadis Rasulullah s.a.w., mereka dikategorikan sebagai pengikut atau pengekor dalam menyebarluaskan hadis-hadis yang belum jelas sahih dan dha'ifnya. 

Di samping itu, mereka juga mengetahui bahwa dalam hadis-hadis Rasulullah s.a.w. ada yang dha'if dan ada pula yang maudhu'.

Dalam hal ini, Rasullulah s.a.w. telah mengisyaratkan dalam sabdanya:

كفي بالمرء كذبا أن يحدث بكل ما سمع

"Cukuplah seseorang dianggap sebagai pendusta apabila dia menceritakan segala apa yang didengarinya” (HR Muslim).

Imam Ibnu Hibban di dalam sahihnya mengatakan, 

“Wajib masuk neraka bagi sesiapa saja yang menisbahkan sesuatu kepada Rasulullah s.a.w. padahal dia tidak mengetahui sejauh mana kebenarannya (perkara yang dinisbahkannya).”

Berkata saya, so, kita sebagai orang awam, berhati-hatilah sebelum menyebarkan segala bentuk hadis yang kita jumpa dalam FB ni. 

Kalau kita tak tahu hadis tu sahih ke tak, tanyalah dulu pada orang-orang yang lebih mengetahui urusan agama daripada kita.

Niat yang baik tidak menjamin diterimanya amalan kita yang salah.

Berkata Abdullah bin Mas’ud,

وَكَمْ مِنْ مُرِيدٍ لِلْخَيْرِ لَنْ يُصِيبَهُ

“Betapa ramai yang bertujuan baik, tetapi tidak menepati (cara)nya.”

Untuk itu saya mengajak kalian untuk tidak termasuk kaum yang berdusta. 
 

0   komentar

Cancel Reply