: :

Cari Blog Ini

Jumat, 15 Agustus 2014

Puisi - Kekeringan Masih Menghadang



Oleh    :  Khafid Ubay Ilyas

Detik itu
Detik pukul satu
Ketika pancaroba hadir dalam hidup
Saat keraguan datang
Kemarau membayang
Panas terik mentari hingga ke jiwa
Tanaman hijau letih, lemah, dan layu
Menanti rintik air membasahi bumi
Jiwa-jiwa suci terasa hampa
Sunyi, sepi, tanpa kehidupan
Menahan kemarau berkepanjangan
Harapan hujan tertahan
Daun-daun kering berguguran
Tanah merintih gersang menerjang
Bumi menjerit kesakitan
Oh Tuhan, berikan kedamaian
Setiap jejak yang terpijak
Setiap irama yang terhembus
Rasa panas telah menemani jiwa
Mencoba tetap bersabar
Mencoba tetap tegar
Tuk menahan kemarau panjang di hati
Menanti hujan berjatuhan
Kini do’a telah terkabulkan
Kebahagiaan yang dinantikan
Musim hujan telah datang
Terima kasih wahai Tuhan
Namun ketika hujan datang
Kekeringan masih menghadang
Seakan hidup tertekan
Tak mampu lagi untuk bertahan
Ketika lisan tak sanggup mengatakan
Ketika hati tak sanggup merasakan
Ketika jiwa tak sanggup membuktikan
Rasa kedamaian yang telah datang
Bertemanlah wahai awan
Bersahabatlah wahai hujan
Biar terasa mekarnya kehidupan
Biar memberi warna keceriaan
Dengan harap aku lantunkan
Dengan ikhlas aku sajakkan
Do’a suci pada Ilahi
Agar Engkau memberikan kesegaran dalam hidup ini

Selasa, 17 Juni 2014

Mengungkap Hadis palsu tentang Bulan Sya'ban

Mungkin ketika kita memasukki bulan Sya'ban, kita akan banyak mendapatkan sms tentang keutamaan-keutamaan bulan Sya'ban mulai dari puasa sya'ban,malam nisyfu sya;ban, bahkan tentang pahala mengingatkan sesama muslim tentang kehadiranya.
Tapi, tau kah anda, bahwa ada banyak sekali hadits-hadits palsu yang mengatas namakan baginda Rasulullah SAW. Padahal jelas-jelas hukumnya adalah Haram. 


Seperti contoh : 
"Barangsiapa yang mengingatkan sesama kita tentang kedatangan bulan (Sya'ban) ini, maka haram baginya api neraka." <-- Hadis ini tidak sahih.
Coba kita gali sedikit demi sedikit, apakah hadits tersebut masuk akal ???
Menurut mimin she itu GAK MASUK AKAL, mengapa ??? karena nama mungkin Allah mengharamkan Api Neraka kepada orang yang hanya mengingatkan kedatangan bulan Sya'ban ? Jika, anda mengatakan hadits tersebut termasuk hadits shahih, anda termasuk kaum yang berdusta atas nabi Muhammad SAW. sebagaimana dalam hadits

Berkata Syaikh al-Albani,

Bersabda Rasulullah saw.:

من كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار

"Barangsiapa berdusta ke atasku (dalam hadis-hadisku) secara sengaja, maka hendaklah dia menempatkan dirinya di dalam api neraka. " (HR Ashabu-s-Sunan dan Ashabu-s-Shahah).

Kalaupun mereka tidak secara langsung mendustakan hadis-hadis Rasulullah s.a.w., mereka dikategorikan sebagai pengikut atau pengekor dalam menyebarluaskan hadis-hadis yang belum jelas sahih dan dha'ifnya. 

Di samping itu, mereka juga mengetahui bahwa dalam hadis-hadis Rasulullah s.a.w. ada yang dha'if dan ada pula yang maudhu'.

Dalam hal ini, Rasullulah s.a.w. telah mengisyaratkan dalam sabdanya:

كفي بالمرء كذبا أن يحدث بكل ما سمع

"Cukuplah seseorang dianggap sebagai pendusta apabila dia menceritakan segala apa yang didengarinya” (HR Muslim).

Imam Ibnu Hibban di dalam sahihnya mengatakan, 

“Wajib masuk neraka bagi sesiapa saja yang menisbahkan sesuatu kepada Rasulullah s.a.w. padahal dia tidak mengetahui sejauh mana kebenarannya (perkara yang dinisbahkannya).”

Berkata saya, so, kita sebagai orang awam, berhati-hatilah sebelum menyebarkan segala bentuk hadis yang kita jumpa dalam FB ni. 

Kalau kita tak tahu hadis tu sahih ke tak, tanyalah dulu pada orang-orang yang lebih mengetahui urusan agama daripada kita.

Niat yang baik tidak menjamin diterimanya amalan kita yang salah.

Berkata Abdullah bin Mas’ud,

وَكَمْ مِنْ مُرِيدٍ لِلْخَيْرِ لَنْ يُصِيبَهُ

“Betapa ramai yang bertujuan baik, tetapi tidak menepati (cara)nya.”

Untuk itu saya mengajak kalian untuk tidak termasuk kaum yang berdusta. 
 

Sabtu, 24 Mei 2014

Mengapa Menghafal Al-Qur’an?

Mengapa Menghafal Al-Qur’an?

 
mengapa kita di suruh untuk menghafalkan Al-Qur'an ?? 
Oleh : R. Khairi yang disunting oleh Admin X-Q
Mungkin akan terbentang pertanyan di benak kita ketika melihat para tahfidz yang sedang membaca dan menghafal Al-Qur'an, seperti yang kita ketahui bahwa Al-Qur'an merupakan kitab suci Agama Islam. Sumber pokok ajaran Islam dan sebagai pedoman hidup manusia baik didunia maupun di akhirat.Oleh karena itu kita sangat dianjurkan untuk menghafalkannya :D . tetapi, menurut saya Seseorang yang telah hafal Al-Qu'ran(walau hanya beberapa surat/ayat) hendaknya menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari khususnya dibidang ilmu Haal. sungguh sangat disayangkan sekali apabila ada seorang yang sudah hafal Al-Qur'an tetapi Akhlaknya masih belum mencerminkan dari pada apa yang dihafalkannya.  :( 

Pertanyaan mengapa harus menghafal Al-qura’an memang sebuah pertanyaan yang sewajarnya harus bisa dijawab oleh muslim maupun muslimah di seluruh dunia. Karena dengan mengetahui keutamaan suatu perkara ibadah tentu akan mendorong dan memotivasi kita untuk melakukannya.
Menghafal Al-Qur’an sesungguhnya adalah perkara yang amat penting dan sangat mungkin dilakukan oleh setiap Muslim. Lebih mulia lagi apabila seorang mukmin mengamalkan apa yang telah dihafalnya serta menjadikannya bahan dakwah untuk menyeru ke jalan Allah Swt. Karena memang al-qur’an diturunkan untuk diterapkan/diamalkan isinya.
Allah SWT berfirman yang artinya:
Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman” (QS. Al-A’raaf 1-2).
Ketika kita hendak mengetahui apa pentingnya menghafal Al-Qur’an secara logika cukuplah kiranya kita merenungkan pahala bagi orang yang membacanya. Apabila kita telah mengetahui pahala bagi pembacanya maka tentu kita bisa membayangkan fadilah yang diperoleh bagi orang yang menghafalnya. Karena secar logika orang menghafal pasti membacanya dan membacanyapun tidak cukup 1 atau 2 kali.
Imam at-Tirmizi meriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud ra. Bahwasanya Nabi SAW bersabda :
Barang siapa membaca satu huruf dari kitabullah maka baginya satu kebaikan, sedangkan satu kebaikan (akan dibalas) dengan sepuluh kebaikan sebanding. Aku tidak mengatakan bahwa alif laam miim itu satu huruf, namun alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi. Ia mengatakan hadis ini Hasan sahih).
Bayangkan membaca saja pahalanya seperti di atas apalagi menghafal??? Menurut penjelasan salah seorang hafidz mengatakan bahwa orang yang hendak menambah hafalan baru maka minimal ia harus membacanya sebanyak 40 kali, itu masih menambah hafalan bagaimana ketika dia mengulang-ulang hafalannya? Subhanallah kebaikan akan terus mengalir mengikut setiap nafasnya saat membaca ayat-ayat suci al-qur’an.
Selain itu A-qur’an pula akan datang pada hari kiamat seraya membela para pembacanya. Ya, ia akan datang untuk menolong orang-orang mukmin yang biasa membacanya, menghafalnya, mengamalkannya, dan mendakwahkannya. Bayangkan ketika suasana gelisah mendera seluruh umat manusia, Al-qur’an datang surat demi surat untuk menolong kita.
Imam muslim meriwayatkan dari abu umamah al-Bahili ra. Bahwasanya rasulullah saw bersabda :
bacalah oleh kalian al-qur’an karena sesungguhnya ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya! Bacalah oleh kalian Az-Zaharawain; yaitu al-baqarah dan ali Imran, karena sesungguhnya kedua surat itu akan datang pada hari kiamat bagaikan dua awan, atau dua cahaya atau dua kawanan burung yang bersih cemerlang; keduanya membela pembacanya”.
Hadis di atas menunjukkan bahwa membaca al-quran terlebih menghafalnya akan bermanfaat baik di dunia telebih di akhirat kelak. Masih banyak keutamaan-keutamaan lain yang akan kita peroleh selain dari yang disebutkan di atas. Lantas artikel dengan judul “Mengapa harus menghafal al-qur’an” ini hendakknya memunculkan kalimat “Mengapa saya tidak memulai menghafal al-qur’an”atau “Sudahkan saya berniat dan mencoba menghafal al-qur’an”dalam diri kita masing-masing karena hidup laksana tempat persinggahan untuk mencari bekal di kehidupan yang kekal kelak.
Barakallah!
Sumber : Mukjizat Menghafal Al-Qur’an oleh Dr. Raghib as-sirjan