: :

Cari Blog Ini

Jumat, 15 Agustus 2014

Puisi - Kekeringan Masih Menghadang



Oleh    :  Khafid Ubay Ilyas

Detik itu
Detik pukul satu
Ketika pancaroba hadir dalam hidup
Saat keraguan datang
Kemarau membayang
Panas terik mentari hingga ke jiwa
Tanaman hijau letih, lemah, dan layu
Menanti rintik air membasahi bumi
Jiwa-jiwa suci terasa hampa
Sunyi, sepi, tanpa kehidupan
Menahan kemarau berkepanjangan
Harapan hujan tertahan
Daun-daun kering berguguran
Tanah merintih gersang menerjang
Bumi menjerit kesakitan
Oh Tuhan, berikan kedamaian
Setiap jejak yang terpijak
Setiap irama yang terhembus
Rasa panas telah menemani jiwa
Mencoba tetap bersabar
Mencoba tetap tegar
Tuk menahan kemarau panjang di hati
Menanti hujan berjatuhan
Kini do’a telah terkabulkan
Kebahagiaan yang dinantikan
Musim hujan telah datang
Terima kasih wahai Tuhan
Namun ketika hujan datang
Kekeringan masih menghadang
Seakan hidup tertekan
Tak mampu lagi untuk bertahan
Ketika lisan tak sanggup mengatakan
Ketika hati tak sanggup merasakan
Ketika jiwa tak sanggup membuktikan
Rasa kedamaian yang telah datang
Bertemanlah wahai awan
Bersahabatlah wahai hujan
Biar terasa mekarnya kehidupan
Biar memberi warna keceriaan
Dengan harap aku lantunkan
Dengan ikhlas aku sajakkan
Do’a suci pada Ilahi
Agar Engkau memberikan kesegaran dalam hidup ini