: :

Cari Blog Ini

Sabtu, 24 Mei 2014

Mengapa Menghafal Al-Qur’an?

Mengapa Menghafal Al-Qur’an?

 
mengapa kita di suruh untuk menghafalkan Al-Qur'an ?? 
Oleh : R. Khairi yang disunting oleh Admin X-Q
Mungkin akan terbentang pertanyan di benak kita ketika melihat para tahfidz yang sedang membaca dan menghafal Al-Qur'an, seperti yang kita ketahui bahwa Al-Qur'an merupakan kitab suci Agama Islam. Sumber pokok ajaran Islam dan sebagai pedoman hidup manusia baik didunia maupun di akhirat.Oleh karena itu kita sangat dianjurkan untuk menghafalkannya :D . tetapi, menurut saya Seseorang yang telah hafal Al-Qu'ran(walau hanya beberapa surat/ayat) hendaknya menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari khususnya dibidang ilmu Haal. sungguh sangat disayangkan sekali apabila ada seorang yang sudah hafal Al-Qur'an tetapi Akhlaknya masih belum mencerminkan dari pada apa yang dihafalkannya.  :( 

Pertanyaan mengapa harus menghafal Al-qura’an memang sebuah pertanyaan yang sewajarnya harus bisa dijawab oleh muslim maupun muslimah di seluruh dunia. Karena dengan mengetahui keutamaan suatu perkara ibadah tentu akan mendorong dan memotivasi kita untuk melakukannya.
Menghafal Al-Qur’an sesungguhnya adalah perkara yang amat penting dan sangat mungkin dilakukan oleh setiap Muslim. Lebih mulia lagi apabila seorang mukmin mengamalkan apa yang telah dihafalnya serta menjadikannya bahan dakwah untuk menyeru ke jalan Allah Swt. Karena memang al-qur’an diturunkan untuk diterapkan/diamalkan isinya.
Allah SWT berfirman yang artinya:
Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman” (QS. Al-A’raaf 1-2).
Ketika kita hendak mengetahui apa pentingnya menghafal Al-Qur’an secara logika cukuplah kiranya kita merenungkan pahala bagi orang yang membacanya. Apabila kita telah mengetahui pahala bagi pembacanya maka tentu kita bisa membayangkan fadilah yang diperoleh bagi orang yang menghafalnya. Karena secar logika orang menghafal pasti membacanya dan membacanyapun tidak cukup 1 atau 2 kali.
Imam at-Tirmizi meriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud ra. Bahwasanya Nabi SAW bersabda :
Barang siapa membaca satu huruf dari kitabullah maka baginya satu kebaikan, sedangkan satu kebaikan (akan dibalas) dengan sepuluh kebaikan sebanding. Aku tidak mengatakan bahwa alif laam miim itu satu huruf, namun alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi. Ia mengatakan hadis ini Hasan sahih).
Bayangkan membaca saja pahalanya seperti di atas apalagi menghafal??? Menurut penjelasan salah seorang hafidz mengatakan bahwa orang yang hendak menambah hafalan baru maka minimal ia harus membacanya sebanyak 40 kali, itu masih menambah hafalan bagaimana ketika dia mengulang-ulang hafalannya? Subhanallah kebaikan akan terus mengalir mengikut setiap nafasnya saat membaca ayat-ayat suci al-qur’an.
Selain itu A-qur’an pula akan datang pada hari kiamat seraya membela para pembacanya. Ya, ia akan datang untuk menolong orang-orang mukmin yang biasa membacanya, menghafalnya, mengamalkannya, dan mendakwahkannya. Bayangkan ketika suasana gelisah mendera seluruh umat manusia, Al-qur’an datang surat demi surat untuk menolong kita.
Imam muslim meriwayatkan dari abu umamah al-Bahili ra. Bahwasanya rasulullah saw bersabda :
bacalah oleh kalian al-qur’an karena sesungguhnya ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya! Bacalah oleh kalian Az-Zaharawain; yaitu al-baqarah dan ali Imran, karena sesungguhnya kedua surat itu akan datang pada hari kiamat bagaikan dua awan, atau dua cahaya atau dua kawanan burung yang bersih cemerlang; keduanya membela pembacanya”.
Hadis di atas menunjukkan bahwa membaca al-quran terlebih menghafalnya akan bermanfaat baik di dunia telebih di akhirat kelak. Masih banyak keutamaan-keutamaan lain yang akan kita peroleh selain dari yang disebutkan di atas. Lantas artikel dengan judul “Mengapa harus menghafal al-qur’an” ini hendakknya memunculkan kalimat “Mengapa saya tidak memulai menghafal al-qur’an”atau “Sudahkan saya berniat dan mencoba menghafal al-qur’an”dalam diri kita masing-masing karena hidup laksana tempat persinggahan untuk mencari bekal di kehidupan yang kekal kelak.
Barakallah!
Sumber : Mukjizat Menghafal Al-Qur’an oleh Dr. Raghib as-sirjan