BIOGRAFI NABI MUHAMMAD SAW
Menurut sirah (biografi) yang
tercatat tentang Muhammad, Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12
Rabiul Awal tahun Gajah dan bertepatan tanggal 22 April 571 M, di Mekkah
(Makkah) dan wafat pada 8 Juni 632 di Madinah pada usia 63 tahun. Muhammad
lahir sudah yatim karena saat nabi Muhammad SAW masih dalam kandungan ayahnya
sudah meninggal dunia. Nabi terlahir dari keluarga bangsawan Bani Quraisy.
dengan nama lengkap Muhammad bin Abdullāh ia merupakan seorang pembawa
ajaran/agama Islam, dan diyakini oleh umat Muslim sebagai nabi dan (Rasul) yang
terakhir. Kedua kota tersebut terletak di daerah Hijazh, Arab Saudi. Nabi
Muhammad haram digambarkan dalam bentuk patung, kartun ataupun gambar
ilustrasi.
Michael H. Hart dalam bukunya The 100 menilai Muhammad sebagai tokoh paling
berpengaruh sepanjang sejarah manusia. Menurut Hart, Muhammad adalah
satu-satunya orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam hal
spiritual maupun kemasyarakatan. Hart mencatat bahwa Muhammad mampu mengelola
bangsa yang awalnya egoistis, barbar, terbelakang dan terpecah belah oleh
sentimen kesukuan, menjadi bangsa yang maju dalam bidang ekonomi, kebudayaan
dan kemiliteran dan bahkan sanggup mengalahkan pasukan Romawi yang saat itu
merupakan kekuatan militer terdepan di dunia.
Berikut kami sampaikan sejarah Nabi
kita Nabi Muhammad SAW secara singkatnya diambil dari berbagai sumber mohon
koreksinya jika ada kekeliruan didalamnya. Nabi Muhammad SAW merupakan nabi
terakhir yang di utus ke muka bumi ini. Setelah nabi Muhammad SAW tidak ada
nabi lagi setelahnya. Nabi Muhammad SAW adalah panutan atau teladan bagi umat
Islam. Tanpa jasa dan usahanya mungkin sampai saat ini kita tidak akan pernah
memeluk agama Islam.
Di Zaman sebelum kelahiran Nabi
Muhammad, ada hal-hal yang terlihat berbeda bila dibandingkan dengan setelah
kelahirannya. kemudian ditandai pula dengan perisitiwa yang luar biasa terjadi
pada saat waktu-waktu kelahiran dari Muhammad. Itulah salah satu point dari
keistimewanya beliau.
1.
Kebiasaan
Masa Jahiliyah
Pada
zaman kelahiran nabi Muhammad SAW masyarakat Makkah mempunyai kebiasaan
jahiliyah yaitu kebiasaan menyembah patung atau berhala. Jahiliyah artinya
zaman kebodohan. Yang disembah bukan Allah tetapi patung atau berhala dan
kebiasaannya sangat buruk yaitu mabuk, berjudi, maksiat dan merendahkan derajat
wanita. Mereka hidup berpindah-pindah dan terpecah dalam suku-suku yang disebut
kabilah. Hidup serba bebas tidak ada aturan dalam bermasyarakat. Sehingga
kehidupan sangat kacau balau.
2.
Peristiwa
'Tahun Gajah'
Pada masa kelahiran Nabi Muhammad
SAW terdapat kejadian yang luar biasa yaitu ada serombongan pasukan Gajah yang
dipimpin Raja Abrahah (Gubernur kerajaan Habsyi di Yaman) hendak menghancurkan
Kakbah karena negeri Makkah semakin ramai dan bangsa Quraisy semakin terhormat
dan setiap tahunnya selalu padat umat manusia untuk haji. Ini membuat Abrahah
iri dan Abrahah berusaha membelokkan umat manusia agar tidak lagi ke Makkah.
Abrahah mendirikan gereja besar di Shan'a yang bernama Al-Qulles. Namun tak
seorang pun mau datang ke gereja Al Qulles itu. Abrahah marah besar dan
akhirnya mengerahkan tentara bergajah untuk menyerang Kakbah. Didekat Makkah
pasukan bergajah merampas harta benda penduduk termasuk 100 ekor Unta Abdul
Muthalib
Dengan tak disangka Abdul Munthalib kedatangan utusan Abrahah supaya menghadap
ke Abrahah. Yang pada akhirnya Abdul Munthalib meminta Untanya untuk
dikembalikan dan bersedia mengungsi bersama penduduk dan Abdul Munthalib
berdo'a kepada Allah supaya Kakbah diselamatkan.
Keadaan kota Makkah sepi tentara Abrahah dengan leluasa masuk Makkah dan siap
untuk menghancurkan Kakbah. Allah SWT mengutus burung Ababil untuk membawa
kerikil Sijjil dengan paruhnya. Kerikil itu dijatuhkan tepat mengenai kepala
masing-masing pasukan bergajah tersebut hingga tembus ke badan sampai mati.
Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur'an surat Al Fiil ayat 1-5. (QS 105 :1-5).
Pasukan bergajah hancur lebur mendapat adzab dari Allah SWT.
Pada masa itu lahir bayi yang diberi nama Muhammad dari pasangan Abdullah dan
Aminah. Peristiwa ini yang menandai tahun kelahiran Muhammad yang pada akhirnya
disebut dengan Tahun Gajah.
3.
Alasan dan
Arti Nama "Muhammad" diberikan.
Nama ini diberikan oleh kakeknya Abdul
Muthalib yang saat itu nama ini terdengar asing di kalangan Bani Quraisy. arti
dari Muhammad adalah Orang yang terpuji. Alasan kakeknya memberikan nama
ini tentu dengan harapan kelak orang - orang banyak akan memuliakan dan memuji
Muhammad dan selalu berada didalam kemuliaan.
Kata Muhammad apabila kita renungkan lebih dalam lagi dapat diartikan secara
lahiriah maupun secara batiniah, yaitu :
Pertama, Muhammad secara lahiriah
adalah menunjuk kepada satu sosok seorang manusia biasa yang mempunyai sifat terpuji
dan diutus oleh Allah untuk menyampaikan seruan atau ajaran Tauhid kepada
seluruh umat manusia.
Katakanlah : “sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia biasa seperti kamu,
yang diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang
Maha Esa….” (QS Al Kahfi 18 : 110).
Kedua, Muhammad secara batiniah
adalah suatu anasir Yang Bersifat Terpuji, yang telah dimiliki oleh setiap
manusia tanpa kecuali. Tetapi yang sangat disayangkan adalah bahwa tidak semua
umat manusia yang menyadari keberadaan anasir tersebut, apalagi menumbuhkannya
dalam kehidupan sehari-harinya. Sehingga tidaklah mengherankan apabila banyak
orang yang mengaku umat Muhammad atau umat yang sangat terpuji, justru banyak
melakukan perbuatan tercela. Hal ini diakibatkan karena mereka belum dapat
meneyerap Muhammad dalam arti nilai-nilai keterpujian, di setiap aktivitas
hidupnya dalam bermasyarakat. Padahal setiap harinya mereka selalu mengatakan :
“Aku telah menyaksikan bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan aku telah menyaksikan
bahwa Muhammad adalah Utusan Allah”. Kalimat Syahadat tersebut mempunyai makna
yang sangat dalam sekali, yaitu saksinya seorang pesaksi yang menyaksikan
kepada siapa dia bersaksi. Secara hakikat, makna simbolis dari “wa asyhadu an
la Muhammad Rasulullah” adalah sebuah pengakuan bahwa setiap diri telah
ditempati oleh anasir Terpuji yaitu Nur Muhammad, yang harus diimani dan
diikuti sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an dan juga sabda Nabi Muhammad
SAW :
“Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya di dalam dirimu ada Rasulullah …” (QS Al
Hujurot 49 : 7).
Meski Muhammad adalah Makhluk Allah yang dimuliakan, bahkan
sejak dari Ia kecil. Allah SWT dengan Ar-Rahman Ar-Rahim-Nya memberikan
kehidupan kepadanya layaknya manusia lainnya pada masa itu. Membuat kita
sebagai umat dapat mengikuti panutan kita tanpa ada alasan sulit bahkan tidak
mungkin, mengingat kehidupan yang dijalani oleh Nabi Muhammad adalah jalan
kehidupan yang juga kita alami. Subhanallah
1.
Ibu Susu
bagi Muhammad
Kebiasaan
di kalangan pemuka pada saat itu apabila mempunyai bayi, maka bayi yang baru
lahir itu dititipkan kepada kaum ibu pedesaan. Dengan tujuan agar dapat menghirup
udara segar dan bersih serta untuk menjaga kondisi tubuh ibunya agar tetap
sehat.
Menurut riwayat, setelah Muhammad dilahirkan disusui oleh ibunya hanya beberapa
hari saja, Tsuaibah menyusui 3 hari setelah itu oleh Abdul Munthalib disusukan
kepada Halimah Sa'diyah istri Haris dari kabilah Banu Saad.
Semenjak kecil Muhammad memiliki keistimewaan yaitu badannya cepat besar, umur
5 bulan sudah dapat berjalan dan umur 9 bulan sudah lancar berbicara serta umur
2 tahun sudah menggembalakan kambing dan wajahnya memancarkan cahaya.
2.
Dibelahnya
Dada Nabi Muhammad
Muhammad diasuh Halimah selama 6 th. Pada usia 4 th Muhammad
didekati oleh malaikat Jibril dan menelentangkannya lalu membelah dada dan mengeluarkan
hati serta segumpal darah dari dada nabi Muhammad SAW lalu Jibril mencucinya
kemudian menata kembali ke tempatnya dan Muhammad tetap dalam keadaan bugar.
Dengan adanya peristiwa pembelahan dada itu, Halimah khawatir dan mengembalikan
Muhammad ke ibundanya.
3.
Sepeninggal
Ibunda Muhammad dan Menjadi Yatim – Piatu
Pada
usia 6 th nabi diajak Ibunya untuk berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib dengan
perlalanan 500 km. Dalam perjalanan pulang ke Makkah Aminah sakit dan akhirnya
meninggal di Abwa yang terletak antara Makkah dan Madinah.
Nabi Muhammad lantas ditemani Ummu Aiman ke Makkah dan diantarkan ke tempat
kakeknya yaitu Abdul Munthalib. Sejak itu Nabi menjadi yatim piyatu tidak punya
ayah dan ibu. Abdul Munthalib sangat menyayangi cucunya ini (Muhammad) dan pada
usia 8 th 2 bl 10 hari Abdul Munthalib wafat. Kemudian Nabi diasuh oleh
pamannya yang bernama Abu Thalib.
Abu Thalib mengasuh menjaga nabi sampai umur lebih dari 40 th. Pada usia 12 th
nabi diajak Abu Thalib berdagang ke Syam. Di tengah perjalanan bertemu dengan
pendeta Bahira. Untuk keselamatan nabi Bahira meminta abu Thalib kembali ke
Makkah.
Abu Thalib mengasuh menjaga nabi sampai umur lebih dari 40 th. Pada usia 12 th
nabi diajak Abu Thalib berdagang ke Syam. Di tengah perjalanan bertemu dengan
pendeta Bahira. Untuk keselamatan nabi Bahira meminta abu Thalib kembali ke
Makkah.
Ketika Nabi berusia 15 th meletus perang Fijar antara kabilah Quraisy bersama
Kinanah dengan Qais Ailan. Nabi ikut bergabung dalam perang ini dengan
mengumpulkan anak-anak panah buat paman-paman beliau untuk dilemparkan kembali
ke musuh.
Pada masa remajanya Nabi Muhammad biasa menggembala Kambing dan pada usia 25 th
menjalankan barang dagangan milik Khadijah ke Syam. Nabi Muhammad SAW dipercaya
untuk berdagang dan ditemani oleh Maisyarah. Dalam berdagang nabi SAW jujur dan
amanah serta keuntungannya melimpah ruah.
Peristiwa tentang cara dagangnya nabi SAW itu diceritakan Maisyarah ke
Khadijah. Lantas Khadijah tertarik dan mengutus Nufaisah Binti Mun-ya untuk
menemui Nabi agar mau menikah dengan Khadijah. Setelah itu Nabi memusyawarahkan
kepada pamannya dan disetujuinya akhirnya Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad
SAW dengan mas kawin 20 ekor Onta Muda.
Usia Khadijah waktu itu 40 th dan Nabi Muhammad SAW 25 th. Dalam perkawinannya
Nabi dianugerahi 6 putra-putri yaitu Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayah, Ummu
Kulsum dan Fatimah. Semua anak laki-laki nabi wafat waktu masih kecil dan anak
perempuannya yang masih hidup sampai nabi wafat adalah Fatimah.
Banyak hikmah yang didapat dan dirasa dari Rasullulah SAW
bahkan untuk di segala aspek kehidupan. Hal ini bukan hanya pada masa dimana ia
diangkat sebagai Rasulullah yang terakhir. Namun sebelum itu, hikmah yang
dicurahkan Nabi Muhammad dalam hal kepemimpinan, budi luhur, jujur yang
seharusnya membuat kita terus berdecak kagum adalah hal patut dan sudah
selayaknya untuk dicontoh dan diamalkan.
1.
Peletakkan
Hajar Aswad
Pada
usia 35 th lima tahun sebelum kenabian ada suatu peristiwa yaitu Makkah dilanda
banjir besar hingga meluap ke baitul Haram yang dapat meruntuhkan Kakbah.
Dengan peristiwa itu orang-orang Quraisy sepakat untuk memperbaiki Kakbah dan yang
menjadi arsitek adalah orang Romawi yang bernama Baqum.
Ketika pembangunan sudah sampai di bagian Hajar Aswad mereka saling berselisih
tentang siapa yang meletakkan hajar Aswad ditempat semula dan perselisihan ini
sampai 5 hari tanpa ada keputusan dan bahkan hampir terjadi pertumpahan darah.
Akhirnya Abu Umayah menawarkan jalan keluar siapa yang pertama kali masuk lewat
pintu Masjid itulah orang yang memimpin peletakan Hajar Aswad. Semua pada
sepakat dengan cara ini. Allah SWT menghendaki ternyata yang pertama kali masuk
pintu masjid adalah Rasulullah SAW dan yang berhak adalah Rasulullah.
Orang-orang Quraisy berkumpul untuk meletakkan Hajar Aswad . Rasulullah meminta
sehelai selendang dan pemuka-pemuka kabilah supaya memegang ujung-ujung
selendang lalu mengangkatnya bersama-sama. Setelah mendekati tempatnya Nabi
mengambil Hajar Aswad dan meletakkannya ke tempat semula akhirnya legalah
semua. Mereka pada berbisik dan menjuluki "Al-Amin" yang artinya
dapat dipercaya.
Nabi Muhammad SAW mempunyai kelebihan dibanding dengan manusia biasa, beliau
sebagai orang yang unggul, pandai, terpelihara dari hal-hal yang buruk,
perkataannya lembut, akhlaknya utama, sifatnya mulia, jujur terjaga jiwanya,
terpuji kebaikannya, paling baik amalnya, tepat janji, paling bisa dipercaya
sehingga mendapat julukan Al-Amin dan beliau juga membawa bebannya sendiri,
memberi kepada orang miskin, menjamu tamu dan menolong siapapun yang hendak
menegakkan kebenaran.
2.
Kisah
diangkatnya Muhammad SAW sebagai Rasulullah
Pada
saat Nabi Muhammad SAW hampir berusia 40 th kesukaannya mengasingkan diri
dengan berbekal Roti dan pergi ke Gua Hira di Jabal Nur. Rasulullah di Gua Hira
beribadah dan memikirkan keagungan alam. Pada usia genap 40 th Nabi dianggkat
menjadi Rasul. Beliau menerima wahyu yang pertama di gua Hira dengan
perantaraan Malaikat jibril yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5.
Ketika Nabi berada di gua Hira datang malaikat Jibril dan memeluk Nabi sambil
berkata "Bacalah". Jawab Nabi "Aku tidak dapat membaca"
Lantas Malaikat memegangi dan merangkul Nabi hingga sesak kemudian
melepaskannya dan berkata lagi "Bacalah". Jawab Nabi"Aku tidak
bisa membaca". Lantas Malaikat memegangi dan merangkulnya lagi sampai
ketiga kalinya sampai Nabi merasa sesak kemudian melepasknnya. Lalu Nabi
bersedia mengikutinya (Surat Al-Alaq ayat 1-5). QS 96 : 1-5)
Rasulullah mengulang bacaan ini dengan hati yang bergetar lalu pulang dan
menemui Khadijah (isterinya) untuk minta diselimutinya. Beliau diselimuti
hingga tidak lagi menggigil tapi khawatir akan keadaan dirinya.
Khadijah menemui Waraqah bin Naufal dan menceritakan kejadian yang dialami oleh
Nabi. Waraqah menanggapi "Maha suci, Maha suci, Dia benar-benar nabi umat
ini, katakanlah kepadanya, agar dia berteguh hati.
3.
Dakwah
Nabi Muhammad SAW
Rasulullah
SAW di kala mengasingkan diri di Gua Hira dengan perasaan cemas dan khawatir
tiba-tiba terdengan suara dari langit, beliau menengadah tampak malaikat
jibril. Beliau menggigil, ketakutan dan pulang minta kepada isterinya untuk
menyelimutinya. Dalam keadaan berselimut itu datang Jibril menyampaikan wahyu
yang ke dua yaitu surat Al Muddatsir (QS 74 ayat 1-7).
Dengan turunnya wahyu ini Rasulullah SAW mendapat tugas untuk menyiarkan agama
Islam dan mengajak umat manusia menyembah Allah SWT.
•
Menyiarkan Agama Islam Secara Sembunyi-Sembunyi
Setelah Rasulullah SAW menerima
wahyu kedua mulailah beliau dakwah secara sembunyi-sembunyi dengan mengajak
keluarganya dan sahabat-sahabat beliau seorang demi seorang masuk Islam.
Orang-orang yang pertama-tama masuk Islam adalah:
a). Siti Khadijah (Istri Nabi SAW)
b). Ali Bin Abi Thalib (Paman Nabi SAW)
c). Zaid Bin Haritsah (Anak angkat Nabi SAW)
d). Abu Bakar Ash-Shidiq (Sahabat Dekat Nabi SAW)
Orang-orang yang masuk Islam dengan
perantaraan Abu Bakar Ash-Shidiq yaitu:
a). Utsman Bin Affan
b). Zubair Bin Awwam
c). Saad Bin Abi Waqqash
d). Abdurahman Bin Auf
e). Thalhah Bin "Ubaidillah
f). Abu Ubaidillah Bin Jarrah
g). Arqam Bin Abil Arqam
h). Fatimah Binti Khathab
Mereka itu diberi gelar
"As-Saabiqunal Awwaluun" Artinya orang-orang yang terdahulu dan yang
pertama-tama masuk Islam dan mendapat pelajaran tentang Islam langsung dari
Rasulullah SAW di rumah Arqam Bin Abil Arqam.
•
Menyiarkan Agama Islam Secara Terang-Terangan
Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW
dakwah secara sembunyi sembunyi dari satu rumah ke rumah lainnya. Kemudian
turun surat Al Hijr: 94 (QS 15 ayat 94). Artinya"Maka sampaikanlah secara
terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah
dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr : 15). Dengan turunnya ayat ini Rasulullah
SAW menyiarkan dakwah secara terang-terangan dan meninggalkan cara
sembunyi-sembunyi. Agama Islam menjadi perhatian dan pembicaraan yang ramai
dikalangan masyarakat Makkah. Islam semakin meluas dan pengikutnya semakin
bertambah.
•
Tanggapan orang-orang Quraisy
Orang-orang quraisy marah dan
melarang penyiaran islam bahkan nyawa Rasul terancam. Nabi beserta sahabatnya
semakin kuat dan tangguh tantangan dan hambatan dihadapi dengan tabah serta
sabar walaupun ejekan, cacian, olok-olokan dan tertawaan, menjelek-jelekkan,
melawan al-Qur'an dan memberikan tawaran bergantian dalam penyembahan.
Dakwah secara terangan ini walaupun banyak tantangan banyak yang masuk Agama
Islam dan untuk penyiaran Islam Nabi SAW ke Habasyah (Etiopia),Thaif, dan Yatsrib
(Madinah). Sehingga Islam meluas dan banyak pengikutnya.
Pada masa kerasulan Nabi Muhammad SAW th ke 10 pada saat "Amul
Khuzni"artinya tahun duka cita yaitu Abu Thalib (pamannya wafat) dan siti
Khadijah (istri nabi juga wafat) serta umat Islam pada sengsara. Ditengah
kesedihan ini Nabi Muhammad dijemput oleh Malaikat Jibril untuk Isra' Mi'raj
yaitu sebuah perjalanan dari masjidil Aqsha ke Masjidil Haram dan dari Masjidil
Haram menuju ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT untuk menerima perintah
shalat lima waktu.
4.
Haji Wada'
Rasulullah SAW
Pada tahun 10 H, nabi Muhammad SAW
melaksanakan haji yang terakhir yautu haji wada'. Sekitar 100 ribu jamaah yang
turut serta dalam ibadah haji bersama beliau. Pada saat wukuf di arafah Nabi
SAW menyampaikan khutbahnya dihadapan umatnya yaitu yang berisi pelarangan
melaksanakan penumpahan darah kecuali dengan cara yang benar, melarang
mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar, melarang makan makanan
yang riba dan menganiaya, hamba sahaya harus diperlakukan dengan baik, dan
umatnya supaya berpegang teguh dengan Al Qur'an dan sunah Nabi SAW.
Dalam surat Al Maidah ayat 3 telah diungkapkan bahwa:
Artinya: " Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan
sungguh telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai
agamamu." (Q.S. Al Maidah (5) : 3).
Ayat ini menjelaskan bahwa dakwah nabi Muhammad SAW telah sempurna. Nabi
Muhammad SAW dakwah selama 23 tahun. Pada suatu hari beliau merasa kurang enak
badan, badan beliau semakin tambah melemah, beliau menunjuk Abu Bakar sebagai
imam pengganti beliau dalam shalat. Pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 11
Hijriyah beliu wafat dalam usia 63 tahun.
Rasulullah SAW mempunyai sifat yang
baik yaitu:
1.
Siddiq
Siddiq
artinya jujur dan sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat bohong (kidzib)
Rasulullah sangat jujur baik dalam pekerjaan maupun perkataannya. Apa yang
dikatakan dan disampaikan serta yang diperbuat adalah benar dan tidak bohong.
Karena akhlak Rasulullah adalah cerminan dari perintah Allah SWT.
2.
Amanah
Amanah
artinya dapat dipercaya. Sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat Khianat atau
tidak dapat dipercaya. Rasulullah tidak berbuat yang melanggar aturan Allah
SWT. Rasulullah taat kepada Allah SWT. Dan dalam membawakan risalah sesuai
dengan petunjuk Allah SWT tidak mengadakan penghianatan terhadap Allah SWT
maupun kepada umatnya.
3.
Tabligh
Tabligh
artinya menyampaikan. Rasulullah sangat tidak mungkin untuk menyembunyikan
(kitman). Setiap wahyu dari Allah disampaikan kepada umatnya tidak ada yang
ditutup- tutupi atau disembunyikan walaupun yang disampaikan itu pahit dan bertentangan
dengan tradisi orang kafir. Rasulullah menyampaikan risalah secara sempurna
sesuai dengan perintah Allah SWT.
4.
Fathonah
Fathonah artinya cerdas. Sangat tidak mungkin Rasul bersifat
baladah atau bodoh. Para Rasul semuanya cerdas sehingga dapat menyampaikan
wahyu yang telah diterima dari Allah SWT. Rasul adalah manusia pilihan Allah
SWT maka sangat tidak mungkin Rasul itu bodoh. Apabila bodoh bagaimana bisa
menyampaikan wahyu Allah.
Uswatun Hasanah artinya teladan yang baik. Panutan dan
teladan umat Islam adalah Nabi Muhammad SAW. seorang laki-laki pilihan Allah
SWT yang diutus untuk menyampaikan ajaran yang benar yaitu Agama Islam. Oleh
sebab itu, kita sebagai muslim harus meniru dan mencontoh kepribadian beliau.
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS Al Ahzab ayat 21 yang berbunyi:
Artinya"Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah SAW suri teladan yang
baik bagimu bagi orang yang mengharap rahmat Allah SWT dan hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah.(QS Al Ahzab:21).
Untuk dapat meneladani Rasulullah SAW harus banyak belajar dari Al-Qur'an dan
Al Hadits. Sebagai salah satu contoh saja yaitu tentang kejujuran dan amanah
atau dapat dipercayanya nabi Muhammad SAW.
Misi yang dibawa nabi Muhammad SAW adalah cerminan atau
panutan bagi seluruh umat manusia yaitu sebagai berikut:
a.
Menyiarkan
agama Islam
Islam
disiarkan atau didakwahkan Rasulullah SAW secara sempurna terhadap umat manusia
yaitu selama 23 tahun.
b.
Menyampaikan
wahyu Allah SWT
Wahyu
Allah SWT yaitu berupa Al Qur'an. Al Qur'an ini di dakwahkan kepada umat
manusia dan bangsa sebagai pedoman hidup.
c.
Menyampaikan
kabar gembira dan peringatan kepada umat manusia
d.
Menyempurnakan
akhlak yaitu akhlak Qurani
Misi
nabi Muhammad SAW tidak hanya dikalangan kaum tertentu saja akan tetapi
Rasulullah SAW diutus untuk seluruh kaum dan bangsa dan ajarannya berlaku untuk
seluruh umat manusia sepanjang masa. Dari berbagai sumber